Maria
Caroline, Marcom Soma
PALEMBANG, Maria Caroline merupakan sosok wanita yang
memiliki bakat dan mukti talenta. Lahir dari seorang ibu dan bapak
yang memiliki keahlian di bidang olahraga senam. Namun ia memilih
banting setir dan lebih memilih dunia public relation. Dia bekerja
sebagai Marketing communications di Soma yang berkonsef City Walk.
Karir sebagai PR diretasnya ketika masih kuliah di Pelita Harapan
Tangerang, saat masih aktif sebagai mahasiswa. Wanita yang akrab
disapa Ine ini mengaku, gemar bergaul, sehingga memiliki banyak
rekanan. Apalagi ketika masih tinggak di jakarta, ia sempat bekerja
di media Online dan pernah magang di salah satu media besar.
Pekerjaannya itu, menuntunya harus memiliki pergaulan luas.
Berkenalan dengan banyak orang dengan ragam bahasa, budaya dan
tingkah laku, mengharuskanya memiliki watak yang supel dan mudah
bergaul. Berbekal pengalaman bekerja di ibu kota, Ine menghentikan
perantauan di Jakarta, dan kini memilih bekerja di kota kelahirannya
Palembang.
Lahir di Palembang 17 Agustus 1993, anak dari instruktur senam top
Palembang, Cece Mesak ini mulai menekuni karir di bidang public
relation di Soma yang ada di jalan Veteran Komplek Rajawali. Meski
baru bekerja di sini, namun Ine terlihat sangat mahir, terutama
mengelola managemen perusahaan. Mendapat kepercayaan mengelola usaha
dari atasan, dijadikannya wadan untuk memperkaya skil bekerjanya.
"Dunia PR itu sangat menantang namun asik. Kita tertantang untuk
mengenal dan berkomunikasi dengan berbagai orang yang memiliki
tipikal berbeda-beda. Namun sebagai sorang PR maka kita harus bisa
menempatkan diri ditengah dengan antara pelanggan dan anak buah
kita," terangnya.
Lulususan SMP dan SMA Kusuma Bangsa Palembang ini mengaku, bekerja
sebagai seorang PR juga harus memiliki keahlian. Sebab setiap hari
selalu berhadapan dengan atasan, karyawan dan konsumen. Tentu
penempatan, gaya komunikasi dan tutur bahasa harus dijaga dan
disesuaikan.
"Menjadi PR itu sistem kerjanya lebih pada penyelesaian masalah,
pendekatan dengan orang. Sebab, dalam dunia bisnis antara pegawai dan
konsumen sering terjadi kesalah pahaman. Di sanalah kita harus bisa
bertingkah bijak untuk menyelesaikan masalah," kata dia.
Wanita yang sempat memiliki cita-cita ingin jadi psikolog ini
mengutarakan, pekerjaan yang ia geluti sekarang merupakan satu
langkah pembelajaran untuk masa depannya kelak. Sebab, ketika sudah
melepas masa lajang ia memiliki keinginan untuk menggeluti dunia
bisnis. Terutama dibidang bisa ia pakaian online shop. "Ini
salah satu bakat terpendam saya, waktu masih kuliah tahun 2013 lalu
sempat menekuni dunia bisnis ini, makanya sekarang bekerja untuk
melatih diri bagai mana membentuk manajemen usaha yang bagus,"
terangnya. (iam)