PALEMBANG, RP
– Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel,
memberikan catatan dan masukan untuk perbaikan kinerja sejumlah BUMD
milik Pemerintah Provinsi Sumsel. Sebab, sejauh ini masih ada BUMD
yang belum menunjukkan kinerja optimal meski sudah beberapa kali
disuntik modal.
Komisi
III yang diketuai oleh Muhammad F Ridho dan Wakil Ketua, Agus Sutikno
dan Juru Bicara Mgs H Syaiful Padli menilai, salah satu penyebab
tidak tercapainya target Penerimaan Asli Daerah tahun 2014 lalu,
karena kinerja BUMD yang tidak optimal. Deviden yang disetor
berbanding terbalik dengan investasi yang diberikan pemerintah derah.
Komisi
III berpandangan, seharusnya keberadaan BUMD harus bisa mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah dengan produk dan kegiatan usaha
masing-masing. Pada sisi lain pendirian BUMD dengan memisahkan
sebagian kekayaan daerah sebagai modal u saha juga diharapkan menjadi
sumber PAD bagi pembiayaan pembangunan.
“Komisi
III meminta seluruh jajaran direksi BUMD milik Pemprov Sumsel, agar
benar-benar fokus bekerja dalam mengelola usaha, upaya pencapaian
target pendapatan, efisiensi dan peningkatan daya saing harus menjadi
komitmen kuat seluruh elemen perusahaan,” kata Saiful Padli saat
membacakan laporan hasil penelitian dan pembahasan Komisi III,
terhadap Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Sumsel
tahun 2014 di Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Senin (27/7).
Dewan
meminta kepada Pemprov, dalam hal ini BPKAD dan PPKD, melakukan
monitoring dan pengawasan ketat terhadap investasi dalam bentuk
tambahan modal kepada BUMD. Terutama bagi kesesuaian antara investasi
dan deviden yang disetor ke kas daerah, sehingga pemasukan kepada kas
daerah melalui BUMD-BUMD ke depan dapat ditingkatkan.
Pemprov
Sumsel saat ini memiliki beberapa BUMD, seperti PT Bank Sumsel Babel,
PT Bank Perkredit Rakyat Sumatra Selatan (BPR), PD Pertambangan dan
Energi, PD Swarna Dwipa, PD Prodexim, dan PT Jamkrida Sumsel.
Dari
masing-masing BUMD ini, Komisi III memberikan catatan, koreksi
masukan untuk lebih meningkatkan kinerja BUMD. Secara umum Komisi III
menggaris bawahi BUMD harus bisa menyesuaikan pendapatan dalam artian
antara investasi yang diberikan harus bisa disesuaikan dengan deviden
yang diberikan. Artinya, semua BUMD harus bisa meningkatkan kinerja
sehingga berpenaruh pada peningkatan laba masing-masing perusahaan.
Kredit
bagi UMKM
PT
Bank Sumsel Babel (BSB) selama ini menjadi BUMD yang paling besar
sumbangsi devidennya. Hal ini menurut Komisi III, sesuai dengan
besaran investasi yang diberikan Pemerintah Provinsi. Namun tetap
saja dewan meminta direksi BSB untuk meningkatkan mutu kinerja
terutama di sektor kredit.
Setidaknya
Komisi III memberikan dua catatan terhadap kredit yang sudah
disalurkan BSB selama ini. Dewan meminta kepada direksi BSB untuk
lebih meningkatkan penyaluran kredit ke sektor UMKM. “BSB harus
meningkatkan kucuran kredit untuk pengusaha kecil, jangan hanya
mengutamakan pengusaha besar saja, sehingga perekonomian Sumsel bisa
berkembang pesat dan merata di seluruh daerah,” terangnya.
Catatan
kedua yang diberikan Komisi III mengenai mutu kredit. BSB harus bisa
membenahi kualitas kredit yang dikucurkan, kredit macet yang sudah
cukup tinggi selama ini harus bisa ditekan. Bahkan bila perlu BSB
membentuk satuan kredit khusus yang bekerja menangani permasalahan
kredit macet. Hal yang sama juga perlu dilakukan untuk BUMD BPR
Sumsel, dewan meminta adanya perbaikan mutu dan Kualitas Kredit.
Sementara
BUMD lain, seperti Prodexim, dewan menilai perlu perbaikan menyeluruh
sebab sejauh ini masih ada beberapa perusahaan yang membeli semen
yang belum melunasi pembayaran pembelian semen kepada Prodexim. Hal
lain yang menjadi catatan dewan yakni mengenai pemblokiran rekening
yang dilakukan Dirjen Pajak sejak 22 Mei 2014 lalu. Jika hal ini
tidak diperbaiki tentu akan mengganggu kinerja dari Prodexim sendiri.
Gunernur
Sumsel Alex Noerdin mengatakan, akan mempertimbangkan tambahan modal
bagi BUMD yang kinerjanya belum maksimal. “Tambahan Modal akan kami
berikan bagi BUMD yang kinerjanya prospetif, BSB dan Jamkrida akan
kami prioritaskan untuk tambahan modal tahun depan,” kata Alex
singkat. (iam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar